Pengaruh Krisis Keuangan Global Terhadap Laju Ekspor Impor Indonesia

ahmad jayan zaelani

ahmad jayan zaelani

Pengaruh krisis Keuangan Global Terhadap Laju Ekspor Impor Indonesia

Pengertian Krisis Global
Webster mendefinisikan kata krisis sebagai suatu “masa yang gawat / kritis sekali” dan “suatu titik balik dalam sesuatu”. Istilah ini sering digunakan untuk suatu reaksi dari dalam diri seseorang terhadap suatu bahaya dari luar. Suatu krisis biasanya meliputi hilangnya kemampuan untuk mengatasi masalah selama sementara waktu, dengan perkiraan bahwa gangguan fungsi emosi dapat kembali seperti semula. Jika seorang mengatasi ancaman itu secara efektif, maka ia dapat kembali berfungsi seperti keadaan sebelum krisis.
Jadi kita melihat bahwa krisis mempunyai empat unsur yang jelas. Unsur yang pertama adalah kejadian yang penuh risiko. Ini adalah kejadian yang mengawali suatu reaksi berantai dari kejadian-kejadian yang mencapai puncaknya dalam suatu krisis. Unsur yang kedua adalah keadaan rentan. Tidak semua peristiwa ini membawa seseorang kepada suatu krisis. Kalau orang tidak rentan, pasti krisis itu tidak mungkin terjadi. Unsur ketiga adalah faktor yang menimbulkan krisis tersebut. Cara lain untuk mengatakan hal ini ialah bahwa ini adalah faktor terakhir yang ditambahkan pada faktor-faktor lain. Unsur yang terakhir adalah keadaan krisis yang aktif.
Sedangkan arti istilah global dianggap berkaitan erat dengan “sedunia, secara masal, secara umum”.
Jadi, krisis global adalah suatu keadaan gawat, kritis yang terjadi di seluruh dunia, atau mendapat dampak di seluruh dunia.

Faktor Penyebab Krisis Global
Apakah yang menjadi penyebab krisis global ini? Semua bermula dari sebuah masalah di negara adikuasa yaitu Amerika Serikat. Berikut penjelasannya.
Bank – bank di Amerika (dan di luar Indonesia) sebenarnya secara garis besar ada 2 jenis, yang pertama disebut sebagai commercial bank contohnya Citibank, Bank of America, Wells Fargo. Bank ini bekerja seperti pada bank-bank yang dikenal di Indonesia yaitu menerima deposito dari masyarakat dan kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit misalnya kredit usaha, kredit modal kerja, kredit KPR, kredit mobil, kartu kredit, student loan dan lain sebagainya. Yang kedua ada yang disebut sebagai investment bank contohnya Goldman Sachs, Lehman Brothers, Merril Lynch, Morgan Stanley. Ada 3 jenis kegiatan utama bank – bank ini yaitu investment banking, sales and trading dan research, yang menjadi tonggak utama kecanggihan pasar modal di Amerika Serikat.
Setiap bentuk usaha memerlukan modal, baik dalam bentuk modal investasi maupun modal kerja. Di Amerika ada 2 cara untuk mendapatkannya, pertama kita bisa meminjam ke bank commercial dan cara yang kedua adalah dengan metode securitization yang dijalankan oleh divisi investment banking.
Dalam proses investment banking ada 2 cara untuk mendapatkan modal. Yang pertama adalah dengan menjual saham kepada publik dengan proses IPO. Dan yang kedua adalah dengan meminjam kepada public dengan menerbitkan bond (surat utang). Selain perusahaan – bentuk badan hukum lain seperti pemerintah dan pemerintah daerah juga bisa menerbitkan surat utang ini (misalnya Surat Utang Negara). Proses ini dilakukan oleh perusahaan dengan dibantu oleh investment bank.
Dengan semakin canggihnya financial engineering di Amerika, para manajer keuangan di sana menjadi semakin kreatif. Timbul suatu ide bagaimana kalau pada kredit-kredit rumah seperti KPR itu dilakukan proses securitization? Dengan kata lain kalau sebelumnya perusahaan yang menerbitkan bond setiap bulan misalnya harus mencicil hutangnya kepada masyarakat – dengan analogi yang sama – pembayaran cicilan rumah di Amerika yang tadinya merupakan hak dari bank umum sekarang dipaketkan/securitized oleh divisi investment banking dari investment bank dan diperjualkan oleh divisi sales & tradingnya kepada publik.
Proses securitization ini banyak dilakukan oleh Lehman Brothers dan Merril Lynch dan paket “surat berharga” tersebut diperjualkan ke seluruh dunia. Termasuk bank-bank di Eropa dan Asia – (serta Indonesia).
Mengapa karena surat berharga ini menjadi salah satu alternatif investasi yang dilakukan oleh perusahaan – perusahaan pengelola keuangan dunia? Misalnya perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk premi asuransi. Kemudian perusahaan ini menginvestasikan uangnya dengan membeli berbagai macam saham, bond, komodities, real estate dan lain sebagainya. Celakanya banyak dari uang-uang ini dibelanjakan dalam bentuk surat berharga yang berbasiskan pembayaran kredit KPR di Amerika ini.
Krisis terjadi pada saat nilai surat-surat berharga ini menjadi nol alias valueless. Selama para pemilik rumah di Amerika bisa bayar cicilan rumah – ya semuanya akan berjalan lancar. Lalu mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini karena suku bunga di Amerika Serikat sangat rendah selama bertahun-tahun. Begitu rendahnya sehingga memicu orang untuk ramai-ramai untuk membangun rumah. Dengan harapan rumahnya bisa dijual kembali untuk mendapatkan uang. Jadi para penduduk Amerika mengajukan kredit KPR ke bank – bangun rumah – harga rumah naik – jual rumah – bayar hutang – mendapatkan profit. Kalau tidak sanggup dapat KPR bisa dapat fasilitas subprime mortgage (bunga lebih tinggi dari normal). Saking ramainya orang-orang membangun rumah – stok rumah di Amerika menjadi oversupply. Harga rumah turun. Akibatnya ramai-ramai orang mengajukan default alias bangkrut. Bank – bank sekarang mendapatkan begitu banyak aset yang nilainya jatuh dan kehilangan sumber pendapatan kas. Surat berharga nilainya menjadi nol karena arus kas yang timbul dari cicilan rumah tidak ada lagi. Amerika rontok seluruh dunia kebagian.

Dampak Krisis Global

Dampak terhadap seluruh dunia
Ekonomi – Industri Dagang
Amerika Serikat karena supermarket dan butik-butik pakaian di negeri itu sedang membanting harga guna menyiasati turunnya daya beli konsumen akibat tekanan krisis keuangan. Lalu lintas pengiriman barang turun drastis akibat kekhawatiran tidak laku sehingga tak bisa dilunasi para pengelola toko. Para pengelola pasar swalayan dan butik pakaian di AS tengah berjuang keras untuk meraih untung di masa liburan yang biasanya mengambil 20% dari seluruh volume penjualan tahunan toko-toko pakaian di AS.

Internet
Krisis ekonomi global telah menimbulkan kepanikan bagi banyak orang. Trafik Internet pun seketika melejit karena masyarakat beramai-ramai menyerbu internet untuk memantau berita perkembangan ekonomi dan mencari tips untuk menyelamatkan investasi dan menghemat biaya hidup. Berbagai macam situs yang menyajikan informasi ekonomi seperti Wall Street Journal dan Yahoo Finance dipadati pengunjung. Orang tidak hanya terpaku pada merosotnya saham tapi juga berusaha menanyakan apa yang sedang terjadi, dan bagaimana imbasnya bagi mereka. Orang-orang ramai membicarakan tentang uang tunai, keuangan dan berbagai masalah keuangan lainnya. Google mencatat bahwa pencarian yang berkaitan dengan saham mengalami peningkatan hampir tiga kali lipat pada bulan September. Dikutip detikINET dari AFP, Jumat (10/10/2008), Wall Street Journal dikunjungi dua juta pengunjung dalam satu hari. Tak ketinggalan situs-situs yang menyajikan tips-tips yang berkaitan dengan keuangan juga diserbu pengunjung. Pada umumnya, orang mencari tips untuk menyimpan uang atau menemukan solusi berinvestasi yang aman.

Dampak Krisis Global bagi Indonesia
Saham
Dengan penutupan Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Rabu, 8 November 2008, Ketika itu kan Econit dalam Economic Outlook menyebut tahun 2008 sebagai ‘Tahun Balon’ (Year of The Bubbles), bahwa akan terjadi koreksi dan gelembung finansial akan pecah. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, BEI untuk pertama kalinya dalam sejarah melakukan penghentian perdagangan saham, karena penurunan indeks yang besar, yakni mencapai 10,30%. Suspensi perdagangan pada sekitar pukul 11.06 WIB, Rabu 8 November 2008, karena IHSG turun 168,052 poin jadi 1.451,669. Selain masalah di pasar bursa, ekonomi Indonesia juga mengalami pengaruh akibat kurs rupiah yang terus melorot, dan pada perdagangan di valuta hari Rabu (8/10) sempat menyentuh angka Rp9.700 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini merupakan dampak langsung terhadap perekonomian Indonesia akibat krisis industri keuangan AS yang berimbas kepada krisis ekonomi global.
Ekspor
Krisis ekonomi global memang membuat banyak pesanan produk ekspor asal Indonesia dihentikan atau ditunda pengirimannya. Tapi di sisi lain, harga sejumlah produk ekspor Indonesia justru naik. Salah satunya produk teh hitam asal Desa Kaligua di Brebes, Jawa Tengah. Harga teh hitam memang naik menjadi US$ 12 per kilogram. Sebelum krisis ekonomi global, harga teh hitam hanya US$ 9 per kilogram. Meski demikian, jika krisis ekoniomi global terus berlanjut, bukan tak mungkin daya beli masyarakat luar negeri ikut merosot. Oleh karena itu, PT Perkebunan Nasional IX berupaya menurunkan biaya produksi. Salah satunya mengganti bahan bakar minyak menjadi kayu bakar. Saat ini, 85% hasil Kebun Teh Kaligua yang berada di lereng Gunung Slamet diekspor ke Eropa, Amerika, dan Timur Tengah. Pabrik Teh Kaligua memproduksi sekitar 4,2 ton teh per bulan yang dipetik dari lahan teh seluas 480 hektare.

PERAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI KRISIS GLOBAL


Peran Warga Negara Indonesia
Sebagai warga negara yang baik dan tidak ingin terkena imbas dari krisis global, mungkin kita dapat melakukan hal-hal kecil yang sekiranya dapat menghadapi krisis global, seperti mengurangi jalan-jalan ke Mall, Supermarket, sebab nafsu belanja kadang timbul dari tempat ini, padahal kita tahu bahwa harga-harga sedang mengalami peningkatan terutama harga barang elektronik. Rencanakan belanja hemat, cacat yang akan dibeli sebelum belanja, belanja di pasar tradisional, beli produk lokal, buah lokal, makanan lokal, mainan anak-anak buatan lokal.
Rubah kebiasaan naik mobil, sepeda motor, atau kendaraan bermotor lainnya, karena harga BBM yang naik dan tidak stabil dan jumlahnya selalu menurun dan tidak bisa diperbaharui.
Edukasi finansial diperlukan masyarakat dalam rangka menghadapi krisis ekonomi global. Gaji dan semua income jangan dibelikan investasi lagi. Pegang cash. Akumulasi cash dalam bentuk hard cash yaitu rekening tabungan (yang bisa ditarik dengan ATM). Investasi tunda dulu. Untuk deposito masukkan ke bank yang aman yaitu bank pemerintah.
Lebih aktif di koperasi. Karena inilah bentuk investasi yang aman dan dapat mensejahterakan anggotanya. Koperasilah yang sesuai dengan falsafah bangsa.

Peran Pemerintah
Presiden
Maraknya kasus krisis keuangan Amerika Serikat menyebabkan masalah global keuangan dunia. Untuk mengatasi hal itu, Presiden Indonesia memberikan sepuluh arahan, dan beliau tetap optimis “Ekonomi Asia akan tetap Oke”. Oleh karena itu Beliau menyuruh kita untuk “Don’t Worry Be Happy”. Seperti disampaikan Presiden sejak Senin, 6 Oktober 2008, beliau kembali meminta agar pelaku pasar tetap tenang, rasional, berpikir jernih sambil berusaha mencari jalan keluar agar Indonesia tidak terganggu dampak krisis keuangan global. SBY juga mengingatkan, kondisi pasar modal hanya mempengaruhi, tetapi tidak menggambarkan seluruh situasi perekonomian Indonesia. Presiden meminta dukungan dari semua pihak agar tenang dan berpikir jernih bersama pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan dunia usaha untuk memastikan bahwa pengaruh krisis global terhadap perekonomian Indonesia dapat diminimalkan. Selaku Presiden, SBY berjanji untuk tetap memprioritaskan program-program perlindungan bagi rakyat dan memproteksi ekonomi rakyat. Presiden menjelaskan, program untuk melindungi ekonomi rakyat pada 2008 dianggarkan Rp 290 triliun. Dari jumlah itu, sudah dikucurkan Rp 173 triliun selama periode Januari sampai Oktober 2008. Presiden menambahkan, sektor riil di negara mana pun pasti terpengaruh oleh krisis keuangan global. Namun, pemerintah dan dunia usaha tetap berusaha agar sektor riil di Indonesia tetap bergerak.
Berikut ini, sepuluh arahan / sepuluh jurus dari SBY :
1) Semua kalangan tetap optimis, dan bersinergi menghadapi krisis keuangan, untuk memelihara momentum pertumbuhan dan mengelola serta mengatasi dampak krisis itu. “Kita tidak seharusnya panik. Mari kita jaga kepercayaan masyarakat. Insya allah kita bisa atasi”.
2) Tetap pertahankan nilai pertumbuhan enam persen yang ditargetkan tahun ini. Yang perlu dijaga, ujar Presiden adalah komponen permintaan, konsumsi , pembelanjaan pemerintah, investasi, ekspor dan impor.
“Mari kita manfaatkan perekonomian domestik dan mengambil pelajaran dari krisis tahun 1998 dimana sabuk pengaman perekonomian domestik adalah sektor UMKM, pertanian, dan sektor informal”.
3) Optimalisasi APBN 2009 untuk memacu pertumbuhan dan membangun social safety net dengan sejumlah hal yang harus diperhatikan yaitu infrastruktur, alokasi penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik serta pangan dan BBM.
4) Dunia usaha khususnya sektor riil harus tetap bergerak meskipun ekspansi bisa berkurang akibat krisis ini. “Pajak dan penerimaan negara tetap terjaga supaya pengangguran tidak bertambah”. Kewajiban BI dengan jajaran perbankan adalah mengembangkan kebijakan agar kredit dan likuiditas tersedia agar sektor riil bergerak. Kewajiban pemerintah mengeluarkan kebijakan regulasi iklim dan insentif agar sektor riil tetap bergerak. “Kewajiban swasta lebih adaptif dan terus mempertahankan kinerja, tetap mencari peluang dan share the hardshift”.
5) Semua pihak agar cerdas menangkap peluang untuk melakukan persaingan dan kerjasama ekonomi dengan negara sahabat. “Ekonomi asia akan tetap oke, pasar di AS dan Eropa akan lebih tertutup dan melemah untuk ekspor. Bikin produk indonesia lebih kompetif”.
6) Galakkan kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga pasar domestik akan bertambah kuat. “Menteri berikan insentif dan disinsentif agar kita tetap gunakan produksi dalam negeri. Cegah dumping barang luar negeri belok ke pasar dalam negeri”
7) Tingkatkan sikap profesionalisme. Jajaran pemerintah khususnya memperkokoh sinergi dan kemitraan atau partnership dengan jajaran perbankan dan swasta. “Cegah dan hilangkan buruk sangka atau kecurigaan. Semua berperan semua penting. Kalau ada masalah selesaikan dengan baik”
Kerja Sama dalam menghadapi masalah. Semua kalangan diminta menghindari sikap egosektoral dan memandang remeh masalah yang dihadapi. “Saya tidak bisa terima kalau tidak ada solusi dan jalan keluar. Betapapun penting dan kuatnya tidak akan bisa berjalan sendiri”
9) Tidak melakukan langkah non partisan. Berkaitan dengan pada 2008 dan 2009 merupakan tahun politik dan tahun pemilu, namun Presiden meminta semua kalangan tak melakukan langkah non partisan. Untuk kepentingan rakyat dan untuk atasi masalah ini.
10) Komunikasi yang bijak. Semua pihak diminta melakukan komunikasi dengan tepat dan bijak kepada rakyat. “Jangan beri angin surga, dont wory be happy. Tetap ajak cegah rakyat waspada”.

Diambil dari http://blogzulkifli.wordpress.com/2008/11/11/krisis-global/

About ahzani

mahasiswa ekonomi pembanguan fakultas ekonomi universitas siliwangi 2006 View all posts by ahzani

8 responses to “Pengaruh Krisis Keuangan Global Terhadap Laju Ekspor Impor Indonesia

Leave a reply to dsy Cancel reply